i Deal Project

Artikel ini saya Ambil dari Kaskus, mewakili suara pramugari
http://www.kaskus.co.id/thread/51b7d6a41cd7195f02000003/farhat-abbas-quotdidampratquot-pramugari/

Dear Farhat abbas,

Saya mewakili suara Pramugari seluruh Indonesia. Mengenai Pernyataan Anda di akuntwiter @farhatabbaslaw sbb:
"Pramugari harus merasa sbg PEMBANTU dalam pesawat terbang, bukan peragawati dalam pesawat".

Izinkan saya memberikan kuliah 5 menit untuk anda Mengenai Profesi kami.

1. Kami pramugari/a bertugas MELAYANI tapi bukan PELAYAN

2. Kami bertugas MEMBANTU tapi bukan PEMBANTU.

Kalau dulu nilai bahasa Indonesia anda mendapatkan nilai di atas 6, pasti tau perbedaan kata di atas. Tapi sepertinya tidak.

Kami adalah tuan Rumah dan penumpang itu adalah tamu terhormat kami. Jika anda naik pesawat :

Anda butuh makan/minum, kami berikan agar penyakit maag dan dehidrasi anda tidak akut.

Anda kena serangan penyakit mendadak, kamilah yang menjadi team medis pertolongan pertama.

Anda stress karena ga laku menangani kasus, kamilah yang memberikan senyum untuk mengobati stress anda. Anda akan terpukau dengan kecantikan kami, ke sexyan kami, harum wangi tubuh kami dan kecerdasan kami ketika berbincang dengan anda yang mungkin bisa membuat mata anda menjadi keranjang.

Andai pesawat mengalami keadaan darurat, kamilah yang akan menolong anda untuk bisa selamat. Kamilah yang bekerja keras membuka pintu, kamilah yang akan berenang di laut lepas menarik leher anda yg mungkin tidak bisa berenang.

Tahukah anda, bahwa beribu orang pramugari adalah bertitle SARJANA ?

Tahukah anda bahwa ratusan dari kami adalah PUTRA PUTRI DUTA WISATA kebanggan Pemerintah daerah kami.

Anda sebagai orang yg berpendidikan, seharusnya bisa lebih bijak dalam menyikapi sebuah permasalahan mengenai PROFESI seseorang.

Ini untuk kali kedua anda salah ber-PERSEPSI setelah statement kata rasis yg anda keluarkan pd AHOK. Mudah2an anda di buka mata hatinya utk mengakui kesalahan anda dalam ber-PERSEPSI. Kami tunggu ucapan maaf anda.

readmore »»

Nah, saatnya kita jalan jalan lagi nih bil, daripada diam diri di rumah atau hunting ngga jelas di mesjid Al Munawir Pinrang dengan gaya standar dan muka lu yang begitu2 aja walaupun udah di edit, mending kita beranjak ke suatu tempat yang menurut gue salah satu tujuan wisata yang the best di Sulawesi Selatan. Yes i’m talking about Malino.

Di sini kita bisa menikmati pemandangan alam ala Puncak, bisa juga dikatakan bahwa Malino itu “Cisarua” nya SUL-SEL. Walaupun apa yang ada di malino tidak se komplit Puncak Bogor, disini juga ngga kalah menarik. Sekitar 60 KM Dari Kota Makassar bergerak melalui Alauddin dan terus ke arah timur ( Jalan Poros Malino) , Bisa juga lewat daerah Antang tapi yang ini gue masih bingung jalannya, agak deket sih tapi resiko nyasar tinggi, buat lu yang ngga hafal jalan.

Sampai di sana kita bisa menikmati pemandangan yang sangat sangat awesome lahh... gue saranin berangkat agak siangan sih, jam 2 gitu biar sampai di sana jam 4 sore kalian bisa menikmati pemandangan yang oke lah. Pas di kotanya masuk ke dalam ada air terjun yang keren, naik ke atas dikit ada lokasi berkuda dan out bond, naik lagi kalian bisa menikmati kebun teh yang ngga kalah keren dari Cisarua Bogor, ini tehnya keren keseluruhan doang ya, ngga Cuma di pucuknya.

Yang mau nginap, kalian boleh cari penginapan di daerah sekitar area berkuda. Disitu beragam, mulai dari 100rb/kamar sampai 300rb/kamar ada semua tuh, intinya jika kalian bawa perempuan, kalian buka 2 room aja, soalnya rata2 yang buka bisnis penginapan di sana pada religius. Kalo gue sih kmaren sekamar 4 orang, 2 cowo 2 cewe. Alasannya kita ini bersodara, ade kaka. Hahahahah standar banget ya alasannya.

Oke deh gue share foto2 di sana aja kali ya biar kalian ngeliat langsung. Serunya MALINO, sekalian Jadwal gue mulai dari Pinrang ke Malino. Dengan motor kawasaki kesayangan gue.