Senin, 19 September 2011
Kenapa sih LU pada pengen jadi ARTIS ??????
THIS IS MY OPINION,
Sudah saatnya kita merenung, bukan merundung.
Begitu banyak keanehan yang terjadi di Indonesia, mulai dari kasus yang ga pernah selesai, seperti kasus Century lah, Gayus Tambunan Lah, Nazaruddin lah dan lain lain belum pernah kelar sampai sekarang. Indinesia menurut gue makin lama makin ngga bener. This is real.
Belum kelar satu kasus timbul kasus lain, itulah yang terjadi pada kenyataan di negara kita ini. Semuanya pada nyari sensasi. Ada brimob yang nyanyi lagu chayya-chayya lah trus ngetop, tapi gue salut ama doy karena emang doy punya bakat yang bagus. Yang gue heranin yang ga punya bakat sama sekali, ga punya kemampuan akting yang baik tiba-tiba jadi pemeran utama. Ada apa dengan dunia entertain kita ? mari kita kulik.
Dari riset yang gue lakuin membuktikan rata-rata bahkan hampir semua warga negara kita menjunjung tinggi yang namanya asas ke narsis an. Itu semua terjadi setelah makin canggihnya media elektronik sehingga menambah jumlah populasi anak alay di negara ini. Dan yang lebih herannya lagi , gue heran kenapa kebanyakan anak-anak kepengen jadi ARTIS ? itu dibuktiin dengan banyaknya agency-agency yang mulai berkembang di Jakarta. Dan setiap agency itu mempunyai banyak stock alias talent. Dan yang paling gue keselin adalah mereka hanya bermodalkan paras dan rupa tanpa mengetahui kajian-kajian akting. Okelah ngga belajar akting tapi seengga nya berlatih lah biar kelihatan bermutu dan berbakat.
Gue udah sering ikut casting dan orang-orang yang gue temenin itu rata-rata ga pernah yang namanya belajar akting, ya ada sih sebagian besar. Mereka hanya mengandalkan style tanpa mutu. Itulah yang membedakan orang-orang IKJ ( Institut Kesenian Jakarta ) dengan orang luar.
INI YANG SEBENARNYA ! Dunia entertain kejam, persaingan sangat sengit. Apalagi banyaknya kecurangan kecurangan yang terjadi. Ada satu kisah ini benar terjadi kasusnya adalah jual beli peran dan yang mengalami adalah pacar gue sendiri. Namanya Anis. Waktu itu dia casting intuk program sinetron di m*c tv dan dia casting di ph baru yang namanya IM*C. Sebuah ph yang baru berkembang namun gue masih belum begitu yangkin dengan ph ini soalnya gue ngelihat performa kerja nya sangat lamban dan kelabakan, itu ditandai dengan kurangnya tenaga yang bekerja di ph itu dan keserakahan mereka yang mengambil semua jobdess. Akhirnya pacar gue casting dan lolos. Ya lumayan lah dapet 8 episode dari total 32 episode. Yang lebih lucunya lagi. Pemeran utamanya itu ga ada bakat aktingnya sama sekali ( sori gue ngekritik abis soalnya gue ngerti ilmu penyutradaraan ). Akhirnya pacar aku teken kontrak dan tinggal menunggu callingan. Selang beberapa hari dari ph ngga ada kabar, akhirnya pacar gue nelpon sendiri dan dengan alasan dan ngeles yang sangat basi dari ph itu dia mengatakan peran “kamu di ganti sama orang lain”. Ada apa ini ? setelah gue selidiki dari ternyata ada seseorang yang telah membeli peran pacar gue dan menggantikan posisinya. Ya gue bilang aja, “sabar aja sayang, rejeki ngga kemana kok”.
Mau tahu lagi lebih banyak tentang dunia entertain ? Inilah pengakuan Uli aulani tentang kejamnya dunia hiburan. Dikutip dari potret indonesia
MENJADI artis top tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak jalan berliku yang kerap dilalui. Selain hrus lulus casting, tak jarang oknum produser, sutradara maupun co director minta imbalan keperawanan calon artis dengan iming-iming menjadi pemeran utama sebuah film.Setidaknya hal ini dialami model sekaligus presentr Uli Auliani. Bukan hanya sekali, Uli bahkan lebih dari tiga kali mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oknum produser saat casting di sebuah produsen hoese (PH).
Uli mengungkapkan, pertama kali ikut casting di sbuah PH, ia sama sekali tidak curiga akan mengalami pelecehan seksual. Apalagi seluruh anggota tim seleksi memperlakukannya dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, cewek kelahiran Bandung, 20 November 1985 itu kerap mendengar keluhan beberapa temannya seprofesi yang jadi korban pelecehan seksual oknum produser dan sutradara saat casting.Belakangan, Uli pun mengalami hal serupa. “Aku sih bukan hanya mendengar tapi juga pernah dilecehkan saat casting. Dari pengalamanku, kebanyakan yang melakukan pelecehan seksual adalah prodeser. Mungkin karena dia yang paling banyak pegang uang,” bebernya.
Dikatakan Uli, pengalaman semacam itu sering sekali terjadi di dunia entertain-ment. Tindkan pelecehan seksual, tak hanya dilakukan produser PH kecil. Produser HP besar pun pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. “Jadi sistemnya itu kayak barter” jelasnya. “Loe mau nggak keperawanan loe buat gue? Sebagai imbalannya, ntar loe gue kasih menjadi pemeran utama dalam sebuah film” ucap Uli menirukan pernyataan salah seorang produser.
Selain produser, sutradara dan co direktur pun ada yan berperilaku buruk seperti itu. Praktik tersebut mnurutnya menunjukkan sikap tidak professional, sehingga dapat menghancurkan citra dunia hiburan Indonesia.
“kalau perilakunay sudah professional, mungkin hal-hal seperti itu nggak akan terjadi, “terang Uli, seraya membeberkan pengalaman buruknya saat dmengikuti casting di sebuah PH ternama. Pada saat meeting, pihak PH memberitahukan bahwa ia akan mendapatkan peran utama dalam sebuah sinetron dan bakal dikontrak untuk sekian ratus episode. Namun usai meeting, salah seorang asisten produser memberikan kartu nama si produser. Di balik kartu nama itu tertulis mengejutkan.
“Datang ke hotel ini jam tujuh malam di kamar nomor sekian bila Anda ingin mendapatkan peran utama untuk sekin ratus episode, “tuturnya. “Setelah membaca isi pesan di kartu nama aku langsung mengerti dong apa maksud pesan itu. Tapi aku langsung menolak,” tegas Uli.
Ketika diminta untuk menyebutkan nama produser yang mengajak dirinya berkencan, pemain film layar lebar Pulau Hantu 2 itu, tidak mau membeberkan. Kejadian lain yang pernah dialaminya saat casting adalah dilecehkan seorang produser dan sutradara. Dari mulai dibelai rambut sampai dicolek pada bagian tubuh tertentu pernah dialaminya.
“Pokoknya banyak banget deh pelecehan seksual yang pernah kualami saat casting. Ketika ada yang berbuat kurang ajar kayak gitu pasti aku langsung marah dan menmpar pelaku.Terus aku langsung pergi meninggalkan lokasi casting.
Hal yang sampai sekarang membuatnya bertanya-tanya ialah maraknya atris baru yang langsung mendapatkan peran utama dalam sebuah sinetron atau film layar lebar. Padahal, dari segi akting kemampuan sebagaian besar aktris baru belum cukup bagus atau belum layak untuk diposisikan sebagai pemeran utama.
Artis lainnya, Dinda Kanya Dewi mengaku belum pernah mendapatkan pengalaman buruk saat casting. Namun beberapa temannya pernah mengalami pelecehan seksual saat casting. “Bahkan ada temanku mengaku bagian tubuhnya yang sensitif dicolek seorang produser.
Sebagai aktris pendatang baru, Celine Evangelista mengaku belum pernah mengalami perlakukan buruk saat casting. Hanya saja dara kelahiran Itali, 2 April 1992 ini mengaku pernah mendengar ada aktris yang mau menerima produser semata-mata untuk mendapatkan peran utama dalam sebuah film. (fr/red).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar