Rabu, 03 Oktober 2012
Sebelum Aku Pergi
cerpen ini karya ku sendiri
terinspirasi dari kisah nyata
Namaku Djoko, umurku kini mencapai 25 tahun, aku hidup sendiri di salah satu kota metropolitan selama kurang lebih 5 tahun. Dengan kehidupanku yang sederhana dan serba berkecukupan, aku memiliki seorang pacar yang cantik jelita dan baik hati, sebut saja Putri. Kami saling mencintai dan kini usia hubungan kami mencapai 3 tahun. Kami hidup bahagia walaupun kami terkadang berselisih paham namun itulah makna hubungan.
Harus aku akui dengan malu bahwa aku mengidap penyakit aneh, dokter merahasiakan hal itu namun ia berkata dengan berat bahwa umurku tak akan bisa bertahan lama.
Putri akhir2 ini sering sibuk keluar kota. Kekhwatiranku menyebabkan aku tak tenang tiap detik, tiap jam bahkan waktu aku selalu menghubungi dia , mungkin aku terlihat sedikit egois atau bawel tapi itu semua aku lakuin karna aku sayang dia. Sepercaya2 nya kita terhadap hubungan jarak jauh, kita tetap akan khwatir.
Aku yang sering hubungi Putri membuat dia sedikit agak kesal dan muak terhadapku. Aku hanya khwatir dengan keadaan nya di sana.
14-Januari 2012 Putri akan pulang dari luar kota, Mungkin ia terpaksa mengatakan baiklah jemput aku di bandara, karena aku yang ngotot ingin menjemputnya. Tapi itu semua tidak terjadi. Penyakitku memaksa aku harus terbaring lemah di Rumah Sakit, bagaimana pun juga Putri tak boleh tau bahwa aku sakit , akhirnya aku mencari alasan agar dia tak menemuiku, namun menghubungi dia tiap detik terus aku lakukan membuat dia agak kesal dan muak hingga muncul kata2 nya yang membuat aku agak sedikit tersinggung "Bisa ngga si ngga ngekang aku ? Aku capek yank, tiap ada bbm itu dari kamu, telpon dari kamu, skype dari kamu apa menghubungiku sekali aja tidak cukup ?" Sejak itu aku tak pernah hubungi Putri lagi. Aku hanya merasa mengganggu dia.
**Keesokan harinya aku membaca status bbm temanku Chandra yg juga teman Djoko dengan tulisan R.I.P Djoko Sutrasno. Kemudian aku di telfon chandra.
Hal pahit terjadi pada diriku, aku harus melihat Kekasihku Djoko dengan wajah yang pucat penuh formalin, dengan mata yg tertutup dan bibirnya yg tak berwarna lagi dengan tebaran senyum. Aku tak kuasa menahan tangis hingga hampir pingsan, air mataku yang keluar tak tertahan hampir membasahi seluruh pakaian Mayat Pacarku, Dan aku pun terbaring Pingsan.
Sesaat setelah aku siuman aku diberikan sebuah surat oleh dokter.
*Sayang, Aku tau aku terlalu bawel, menanyaimu setiap saat dengan waktu yang kadang tak tepat, tapi kau harus tau. Aku baru bisa tenang jika mengetahui kalau kau baik2 saja. Persis ketika ibumu menyanyaimu kabar tiap hari tiap malam.
*Maaf sayang, aku gagal menjadi calon kepala keluarga untuk anak2 kita, untuk menjadi imam di keluarga kita, menjadi seorang Ayah untuk anak2 kita.
Aku masih ingat kata2 terakhirmu semalam sayang dan setelah itu aku tidak akan menghubungimu lagi dan barangkali untuk selamanya.
Jaga dirimu baik2. Aku Sayang Kamu Putri..................
**Aku menemukan diary Djoko di iPad miliknya yang telah di privasi namun untunglah aku masih ingat kuncinya.
Kami terkadang kasar, namun kami bisa jadi lemah bahkan nangis karna wanita . Karna wanita sumber inspirasi kami
Kami memiliki tanggung jwb yg besar dalam memperlalukan wanita, ingat kata2 "Ayah pemimpin keluarga"
Banyak yg bilang kami itu playboy, tidak laku, murahan dsb, semua itu bukan salah kami, tugas kami mencari, bukan menunggu
Thanx for read .
terinspirasi dari kisah nyata
Namaku Djoko, umurku kini mencapai 25 tahun, aku hidup sendiri di salah satu kota metropolitan selama kurang lebih 5 tahun. Dengan kehidupanku yang sederhana dan serba berkecukupan, aku memiliki seorang pacar yang cantik jelita dan baik hati, sebut saja Putri. Kami saling mencintai dan kini usia hubungan kami mencapai 3 tahun. Kami hidup bahagia walaupun kami terkadang berselisih paham namun itulah makna hubungan.
Harus aku akui dengan malu bahwa aku mengidap penyakit aneh, dokter merahasiakan hal itu namun ia berkata dengan berat bahwa umurku tak akan bisa bertahan lama.
Putri akhir2 ini sering sibuk keluar kota. Kekhwatiranku menyebabkan aku tak tenang tiap detik, tiap jam bahkan waktu aku selalu menghubungi dia , mungkin aku terlihat sedikit egois atau bawel tapi itu semua aku lakuin karna aku sayang dia. Sepercaya2 nya kita terhadap hubungan jarak jauh, kita tetap akan khwatir.
Aku yang sering hubungi Putri membuat dia sedikit agak kesal dan muak terhadapku. Aku hanya khwatir dengan keadaan nya di sana.
14-Januari 2012 Putri akan pulang dari luar kota, Mungkin ia terpaksa mengatakan baiklah jemput aku di bandara, karena aku yang ngotot ingin menjemputnya. Tapi itu semua tidak terjadi. Penyakitku memaksa aku harus terbaring lemah di Rumah Sakit, bagaimana pun juga Putri tak boleh tau bahwa aku sakit , akhirnya aku mencari alasan agar dia tak menemuiku, namun menghubungi dia tiap detik terus aku lakukan membuat dia agak kesal dan muak hingga muncul kata2 nya yang membuat aku agak sedikit tersinggung "Bisa ngga si ngga ngekang aku ? Aku capek yank, tiap ada bbm itu dari kamu, telpon dari kamu, skype dari kamu apa menghubungiku sekali aja tidak cukup ?" Sejak itu aku tak pernah hubungi Putri lagi. Aku hanya merasa mengganggu dia.
**Keesokan harinya aku membaca status bbm temanku Chandra yg juga teman Djoko dengan tulisan R.I.P Djoko Sutrasno. Kemudian aku di telfon chandra.
Hal pahit terjadi pada diriku, aku harus melihat Kekasihku Djoko dengan wajah yang pucat penuh formalin, dengan mata yg tertutup dan bibirnya yg tak berwarna lagi dengan tebaran senyum. Aku tak kuasa menahan tangis hingga hampir pingsan, air mataku yang keluar tak tertahan hampir membasahi seluruh pakaian Mayat Pacarku, Dan aku pun terbaring Pingsan.
Sesaat setelah aku siuman aku diberikan sebuah surat oleh dokter.
*Sayang, Aku tau aku terlalu bawel, menanyaimu setiap saat dengan waktu yang kadang tak tepat, tapi kau harus tau. Aku baru bisa tenang jika mengetahui kalau kau baik2 saja. Persis ketika ibumu menyanyaimu kabar tiap hari tiap malam.
*Maaf sayang, aku gagal menjadi calon kepala keluarga untuk anak2 kita, untuk menjadi imam di keluarga kita, menjadi seorang Ayah untuk anak2 kita.
Aku masih ingat kata2 terakhirmu semalam sayang dan setelah itu aku tidak akan menghubungimu lagi dan barangkali untuk selamanya.
Jaga dirimu baik2. Aku Sayang Kamu Putri..................
**Aku menemukan diary Djoko di iPad miliknya yang telah di privasi namun untunglah aku masih ingat kuncinya.
Kami terkadang kasar, namun kami bisa jadi lemah bahkan nangis karna wanita . Karna wanita sumber inspirasi kami
Kami memiliki tanggung jwb yg besar dalam memperlalukan wanita, ingat kata2 "Ayah pemimpin keluarga"
Banyak yg bilang kami itu playboy, tidak laku, murahan dsb, semua itu bukan salah kami, tugas kami mencari, bukan menunggu
![]() |
Joko Sutrasno |
Thanx for read .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar